Resumen
Sebagian besar pelaku UMKM beranggapan bahwa laporan keuangan merupakan suatu hal yang sulit dan berbelit-belit. Menyikapi hal tersebut DSAK ? IAI merumuskan dan mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM), standar yang lebih sederhana agar UMKM mampu membuat laporan keuangan yang berkualitas. Namun demikian, mulai saat diundangkan hingga saat ini masih menunjukkan belum optimal dalam pengimplementasian SAK EMKM oleh para pelaku bisnis, Hal ini tercermin dari permasalahan UMKM saat pandemi yaitu banyaknya UMKM yang tidak bankable karena tidak adanya laporan keuangan. Melihat fenomena tersebut maka perlu dilakukan kajian mendalam tentang pengimplementasian SAK EMKM. Tujuan dari riset ini berusaha mengkaji faktor-faktor yang dapat menghambat pengimplementasian SAK EMKM pada UMKM di Kota Salatiga. Sampel dalam riset ini ialah UMKM Kota Salatiga yang dihitung dengan rumus slovin sejumlah 100 UMKM. Teknik analisis data yang dipakai dalam riset ini ialah analisis kuantitatif. Dalam riset ini, pengolahan data dilakukan dengan bantuan rencana statistical package for social science (SPSS) for windows. Dalam pengujian hipotesis alat ukur analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi SAK EMKM, pelatihan akuntansi dan pemahanan akuntansi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK EMKM.