ARTÍCULO
TITULO

PENGEMBANGAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN KETAHAN PANGAN NASIONAL

Hardiansyah Nur Sahaya    

Resumen

Abstrak ___________________________________________________________________ Produksi kedelai diperkirakan akan mencapai swasembada untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dalam rangka mencapai ketahanan pangan nasional. Dalam hal ini Departemen Pertanian telah mengadopsi program "empat sukses" lima tahun pembangunan pertanian yang merupakan salah satu titik untuk mencapai target swasembada kedelai untuk produksi kedelai meningkat sebesar 20,05% per tahun, sehingga produksi kedelai pada 2014 bisa mencapai 2,7 juta ton. Namun, program ini telah gagal itu karena sampai 2012 target pemerintah untuk memproduksi 1,9 juta ton kedelai tidak terealisasi karena produksi kedelai pada tahun 2012 hanya sebesar 851.000 ton Jadi pemerintah harus re-impor 2,1 juta ton kedelai untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri. Sentra produksi kedelai di Jawa Tengah berada di Grobogan. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 12 orang kunci yang terdiri dari akademisi / peneliti, swasta, pemerintah, dan masyarakat. Dari analisis hasil jika data menggunakan proses hirarkis (AHP) dapat diketahui bahwa pengembangan pertanian kedelai di Grobogan terdiri dari beberapa kriteria dalam program yang merupakan prioritas pertama dalam pembentukan budidaya kriteria (0,537 nilai berat), kedua kriteria input (nilai bobot 0,220), kriteria lembaga ketiga (nilai bobot 0.110), kriteria pasca panen keempat (nilai bobot 0,058), dan kriteria pemasaran kelima (nilai bobot 0.040). Abstract ___________________________________________________________________ Soybean production is expected to reach self-sufficiency to meet domestic food needs in order to achieve national food security. In this regard the Ministry of Agriculture has adopted a program of "four successful" five years of agricultural development which is one of point to achieve self-sufficiency targets of soybean to soybean production increased by 20.05% per year, so that soybean production in 2014 could reach 2.7 million tons. However, the program has failed it is because until 2012 the government targets to produce 1.9 million tons of soybean was not realized due to soybean production in 2012 amounted to only 851 thousand tons So the government must re-import of 2.1 million tons of soybeans to meet the needs of domestic soybean. Soybean production centers in Central Java are in Grobogan. The sample in this study consisted of 12 key persons consisting of academicians / researchers, private, government, and society. From the analysis of the results if the data using hierarchical process (AHP) can be seen that the development of soybean farming in Grobogan composed of several criteria in the program that is the first priority in the establishment of criteria cultivation (0.537 weight values), both input criteria (weight value 0.220), third agency criteria (weight value 0.110), fourth post-harvest criteria (weight value 0.058), and fifth marketing criteria (weight value 0.040). © 2014 Universitas Negeri Semarang  

 Artículos similares