Resumen
Penelitian ini mengangkat permasalahan belum optimalnya kreativitas anak di SPS Al-Bidayah desa Cibedug kecamatan Rongga kabupaten Bandung Barat. Tujuan penelitian adalah : 1. Mengungkapkan data tentang Peningkatan kreativitas anak melalui alat peraga edukatif puzzle di PAUD Al-Bidayah . 2. Mengungkapkan data tentang Peningkatana kreativitas anak melalui pemanfaatan hasil dari bermain dengan puzzle. Landasan Teori dan konsep antara lain : konsep kreativitas, konsep alat peraga edukatif sebagai upaya meningkatkan kreativitas anak sebagai upaya tujuan kemandirian dan kecerdasan nasional. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif hal ini dilakukan dengan masalah yang diteliti merupakan masalah yang ada pada masa sekarang yang sedang dihadapi, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Objek penelitian 25 Orang anak. Hasil penelitian dan temuan, dari data yang dikumpulkan terungkap bahwa yang menyebabkan kurang optimalnya perkembangan kreativitas anak yaitu kurangnya pengetahuan orang tua desa Cibedug Kecamatan Rongga akan cara-cara merangsang kreativitas anak sejak usia dini. Didalam melaksanakan kegiatan belajar sambil bermain, Tutor SPS Al-Bidayah menggunakan alat peraga edukatif puzzle sebagai metoda demonstrasi/ praktek hal ini akan merangsang anak untuk berfikir kreatif karena dengan metoda tersebut dapat dilakukan langsung oleh anak serta tersedia di lembaga. Yang merupakan kegiatan pokok dari kegiatan Paud Al-Bidayah adalah kegiatan bermain sambil belajar dengan menggunakan alat peraga edukatif seadanya, karena dengan minimnya alat peraga edukatif yang dimiliki menjadi salah satu kendala para Tutor untuk melakukan praktek peningkatan kreativitas secara maksimal. Ada sebagian anak yang tidak mau mengikuti acara bermain dengan menggunakan alat peraga edukaitf puzzle disebabkan tidak suka karena gambarnya acak-acakan. Cara yang digunakan oleh Tutor Paud Al-Bidayah untuk mengajak anak tersebut untuk bermain puzzle bersama anak lain sehingga anak tersebut mau belajar. Adapun umumnya warga belajar mengikuti kegiatan belajar mengajar agar bisa melatih konsentrasi anak serta merangsang anak untuk kreatif. Dengan demikian masih adanya kemauan anak untuk bermain dan belajar dengan menggunakan alat peraga edukatif puzzle selain merasakan hasil yang telah diperoleh, warga belajar berusaha untuk mencoba aneka bentuk puzzle yang lain dari mengikuti kegiatan bermain sambil belajar menggunakan alat peraga edukatif puzzle tersebut. Adapun cara warga belajar dalam mengikuti kegiatan belajar sambil bermain yaitu dengan mencoba aneka bentuk puzzle yang lain. Dengan adanya usaha tersebut warga belajar dalam setiap kegiatan belajar mengajar bertambah semangat walaupun hanya beberapa orang saja. Kesimpulan, adanya warga belajar yang belum menyukai kegiatan belajar sambil bermain dengan menggunakan alat peraga edukatif puzzle, sehingga masih diperlukan pendampingan dari Tutor Paud untuk menggalakan kembali kegiatan belajar sambil bermain dengan menggunakan alat peraga edukatif puzzle. Dampak yang diperoleh, adanya partisipasi dari keluarga, khususnya orang tua terhadap kegiatan pendampingan belajar sambil bermain pada anak, ditunjang pula oleh partisipasi dari lingkungan masyarakat yang ada.