Resumen
Perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pasar tradisional masa pandemi covid-19 ini dinilai semakin berat. Sudah menjadi rahasia umum bahwa perkembangan UMKM retail sedikit mengalami ketersendatan semenjak maraknya perusahaan-perusahaan besar mulai membuka geraiMartnya sampai kepelosok desa. Hal ini membuat persaingan antar gerai-geraiMart dengan UMKM retail menjadi tidak terelakan. Ditambah lagi pandemi covid 19 yang memaksa pemerintah mengambil kebijakan lockdown dibeberapa daerah, akibatnya banyak dari UMKM retail yang mengalami mati suri.Dilihat dari permasalahan yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan dan pengaruh (sebab-akibat) dari dua atau lebih fenomena (Sekaran 1992)[1], melalui pengujian hipotesis. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling dari 126 responden yang diambil dari populasi, yaitu UMKM Retail yang berdomisili di Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Adapun metode pengumpulan data digunakan dengan menggunakan kuesioner, kemudian jawaban dari responden di skor dengan menggunakan skala linkert. Setelah dilakukan uji dengan statistik menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM) maka diperoleh hasil dari penelitian ini sebagai berikut: Ambidexterity berpengaruh terhadap perkembangan UMKM di Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Pandemi covid-19 tidak berpengaruh terhadap perkembangan UMKM di Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Pandemi covid-19 memoderasi hubungan Exploitasi dan explorasi (anteseden ambidexterity) terhadap perkembangan UMKM di Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo