Resumen
It was common practice to apply a layer of ''sirtu'' (sandy gravel) beneath the shallow foundations ofbuildings on soft subsoil. Though the bearing capacity is increased, it is usually limited to anticipatefuture consolidation settlements which might be detrimental. This could be overcome by reinforcingthe ''sirtu'' layer with geotextiles.To study the effect of geotextile reinforcement, a laboratory foundation model was constructed on asoft soil deposit. The model measured 5x5x2cm³. The bearing capacity of this model was comparedwith the bearing capacity of the model on ''sirtu'' layer, and geotextile reinforced ''sirtu''. Geotextilereinforcement was laid in one, two and three layers.Based on the bearing capacity tests, it is concluded that with one geotextile layer the strength wasincreased 182,6% higher than soft soil, with two geotextile layers the strength increased 197,8% higherthan soft soil and with three geotextile layer the strength increased 241,3% higher than soft soil. Abstract in Bahasa Indonesia : Bangunan di atas tanah yang lunak sering menggunakan lapisan sirtu di bawah pondasidangkalnya. Cara ini dapat meningkatkan daya dukung pondasi namun daya dukung ini masihharus dibatasi untuk menghindari kemungkinan penurunan jangka panjang yang merugikan.Penurunan lapisan sirtu sendiri dapat ditanggulangi dengan memasang perkuatan berupa lapisanlapisangeotekstil di dalamnya.Sebuah model dibuat di laboratorium untuk mempelajari efektifitas lapisan-lapisan geotekstil initerhadap peningkatan daya dukung. Model pondasi berukuran 5x5x2cm³. Daya dukung model ini,langsung di atas tanah lunak, dibandingkan dengan daya dukung model pondasi yang terletak padalapisan sirtu dan lapisan sirtu yang diperkuat geotekstil. Lapisan sirtu diperkuat dengan satu, duasampai tiga lapis geotekstil.Hasil percobaan menunjukkan dengan satu lapis geotekstil kekuatan meningkat sebesar 182,6%dibanding tanah lunak, dengan dua lapis geotekstil kekuatan meningkat 197,8% dibanding tanahlunak dan dengan tiga lapis geotekstil kekuatan meningkat 241,3% dibanding tanah lunak.