Resumen
Kondisi dan daya saing infrastruktur Indonesia belum memadai akibat belanja infrastruktur yang terhambat karena membengkaknya anggaran subsidi BBM. Pada akhir tahun 2014, pemerintah mereformasi anggaran belanja dengan memangkas anggaran subsidi BBM dan meningkatkan anggaran pembangunan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak realokasi anggaran belanja subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur terhadap perekonomian Indonesia. Dengan menggunakan data yang bersumber dari BPS dan Susenas, penelitian ini menerapkan aplikasi Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) sebagai alat analisis untuk melihat seberapa besar dampak kebijakan bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan rumah tangga. Hasil simulasi menunjukkan bahwa realokasi anggaran subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur sosial (seperti pendidikan dan kesehatan) berpengaruh lebih besar terhadap perekonomian Indonesia dibandingkan infrastruktur fisik (seperti jalan dan jembatan). Meski pertubuhan ekonomi yang diperoleh melalui hasil simulasi belum mencapai target pembangunan, namun dalam jangka panjang pembangunan infrastruktur diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.Indonesia?s infrastructure has been inadequate and not competitive due to the lack of infrastructure spending because of the consistently increasing budget for fuel subsidy. Therefore, at the end of 2014, Government of Indonesia (GoI) reformed their budgeting policy by diverting fuel subsidy?s budget to develop infrastructure. The purpose of this study was to analyze the impact of diverting Indonesia?s budgeting policy from fuel subsidy to infrastructure on its economy. Using data from Statistics Indonesia and National Survey of Social and Economy, this study applied Social Accounting Matrix (SAM) as the analytical tool to quantify the magnitude of the impact from the policy on Indonesia?s economic growth and household income. Simulation results indicated that developing social infrastructure (such as education and health) had a bigger impact on Indonesia?s economy than developing physical infrastructure (such as roads and bridges). Although the economic growth resulted from the simulation policy could not meet Indonesia?s target, infrastructure spending is expected to accelerate growth in the long run.