Redirigiendo al acceso original de articulo en 19 segundos...
Inicio  /  Empowerment  /  Vol: 1 Núm: 2 Par: 0 (2012)  /  Artículo
ARTÍCULO
TITULO

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERAGA EDUKATIF PUZZLE (STUDI KASUS DI SPS AL-BIDAYAH KEC. RONGGA) RIMA NURUL AZMI SPS AL-BIDAYAH DOI : 10.22460/empowerment.v1i2p86-91.619

Rima Nurul A.    

Resumen

Penelitian ini mengangkat permasalahan belum optimalnya  kreativitas anak di SPS Al-Bidayah  desa Cibedug  kecamatan Rongga  kabupaten Bandung Barat. Tujuan penelitian adalah : 1. Mengungkapkan data tentang Peningkatan kreativitas anak melalui alat peraga edukatif  puzzle di PAUD Al-Bidayah . 2. Mengungkapkan data tentang Peningkatana kreativitas anak melalui pemanfaatan hasil dari bermain dengan puzzle. Landasan Teori dan konsep antara lain : konsep kreativitas, konsep alat peraga edukatif sebagai upaya meningkatkan kreativitas anak  sebagai upaya tujuan kemandirian dan  kecerdasan nasional. Penelitian ini menggunakan penelitian  kualitatif  hal ini dilakukan dengan masalah yang diteliti merupakan masalah yang ada pada masa sekarang yang sedang dihadapi, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Objek penelitian 25 Orang anak. Hasil penelitian dan temuan,  dari data yang dikumpulkan terungkap bahwa yang menyebabkan kurang optimalnya perkembangan   kreativitas anak yaitu kurangnya pengetahuan orang tua desa Cibedug Kecamatan Rongga akan cara-cara merangsang kreativitas anak sejak usia dini. Didalam melaksanakan kegiatan belajar sambil bermain, Tutor SPS Al-Bidayah menggunakan alat peraga edukatif puzzle sebagai metoda demonstrasi/ praktek hal ini akan merangsang anak untuk berfikir kreatif karena dengan metoda tersebut dapat dilakukan langsung oleh anak serta tersedia di lembaga. Yang merupakan kegiatan pokok dari kegiatan Paud Al-Bidayah adalah kegiatan bermain sambil belajar dengan menggunakan alat peraga edukatif seadanya, karena dengan minimnya alat peraga edukatif yang dimiliki menjadi salah satu kendala para Tutor untuk melakukan praktek peningkatan kreativitas secara maksimal. Ada sebagian anak yang tidak mau mengikuti acara bermain dengan menggunakan alat peraga edukaitf puzzle disebabkan tidak suka karena gambarnya acak-acakan. Cara yang digunakan oleh Tutor Paud Al-Bidayah untuk mengajak anak tersebut untuk bermain puzzle bersama anak lain sehingga anak tersebut mau belajar. Adapun umumnya warga belajar mengikuti kegiatan belajar mengajar agar bisa melatih konsentrasi anak serta merangsang anak untuk kreatif.  Dengan demikian  masih adanya kemauan  anak untuk bermain dan belajar dengan menggunakan alat peraga edukatif puzzle  selain merasakan hasil yang telah diperoleh, warga belajar berusaha untuk mencoba aneka bentuk puzzle yang lain dari mengikuti kegiatan bermain sambil belajar menggunakan alat peraga edukatif puzzle tersebut. Adapun cara  warga belajar dalam mengikuti kegiatan belajar sambil bermain yaitu dengan  mencoba aneka bentuk puzzle yang lain. Dengan adanya usaha tersebut warga belajar dalam setiap kegiatan belajar mengajar bertambah semangat walaupun hanya beberapa orang saja. Kesimpulan, adanya warga belajar yang belum menyukai kegiatan belajar sambil bermain dengan menggunakan alat peraga edukatif puzzle, sehingga masih diperlukan pendampingan dari Tutor Paud untuk menggalakan kembali kegiatan belajar sambil bermain dengan menggunakan alat peraga edukatif puzzle. Dampak yang diperoleh, adanya partisipasi dari keluarga,  khususnya orang tua terhadap kegiatan pendampingan belajar sambil bermain pada anak, ditunjang pula oleh partisipasi dari lingkungan masyarakat yang ada.

 Artículos similares

       
 
Eni Rohaeni     Pág. 181 - 197
Penggunaan metode bermain balok di dalam proses pembelajaran di pendidikan anak usia dini belum dikuasai oleh setiap guru PAUD. Berdasarkan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana langkah-langkah mekanisme... ver más
Revista: Empowerment

 
Mulyani Mulyani     Pág. 135 - 140
Kecerdasan emosi yang tinggi akan membuat anak lebih mampu mengatasi berbagai tantangan dalam hidupnya. 1. Peran orang tua tentang konsep pendidikan keluarga merujuk pada teori Daniel Goleman (2005). 2. Konsep penmdidikan anak usia dini, berdasarkan UU P... ver más
Revista: Empowerment

 
Yani Nurdiani     Pág. 85 - 93
Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan yaitu masih kurang maksimal penerapan prinsip bermain sambil  belajar dalam mengembangkan multiple intelegencie anak usia dini. Landasan teori dalam penelitian ini yaitu : konsep bermain sambil belajar, p... ver más
Revista: Empowerment

 
Novi Widiastuti     Pág. 174 - 192
Kursus sangat berkembang pesat di Jawa Barat hingga pada tahun 2007 tercatat sebanyak 1533 dengan beragam keterampilan yang diajarkan. Kursus mental aritmatika salah satunya yang menawarkan berbagi keunikan dalam proses pembelajaran, mulai dari penggunaa... ver más
Revista: Empowerment

 
Euis Ningsih     Pág. 126 - 136
Permasalahan yang diangkat  dalam penelitian ini adalah peserta didik anak usia dini kurang memiliki keterampilan berbahasa dan guru kurang efektif dalam menggunakan metode pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbahasa anak. Tuuan Penelitia... ver más
Revista: Empowerment