Resumen
Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah tentang perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani sebagai hasil pelatihan kewirausahaan dan dampaknya terhadap kemadirian kelompok tani. Masalah yang dihadapi petani di Desa Mekarsari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis selama ini adalah hasil pertanian yang dilakukan masih secara tradisional sehingga produksi pertanian masih sangat rendah, dengan mutu dan jenis hasil yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Metode analisis deskripitif dan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian mencakup petani, ketua kelompok, Petugas PPL dan Sumber data dari informasi baik dari pustaka atau sumber lain. Teknik dari instrumen penelitian, terjun kelapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi yang dibutuhkan bekenaan dengan fokus penelitian. Proses analisis dan interprestasi yaitu dengan cara pemprosesan data satuan, kategorisasi penafsiran data interprestasi data dilakukan dengan merakit konteks, untuk kemudian menghubungkannya dengan teori yang menjadi kerangka acuan. Hasil penelitian mencakup hal hal sebagai berikut: aspek pelaksanaan pelatihan kewirausahaan dalam meningkatkan kemandirian kelompok tani dilakukan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan keberhasilan pelatihan (keterangan hasil wawancara). Aspek pelaksanaan pelatihan dilaksnakan dengan baik dengan menggunakan materi, metode, teknik pelatihan yang bisa dipahami oleh peserta.Evaluasi dan hasil pelatihan; aspek kognitif pelatihan ini memberikan peningkatan pengetahuan pada para petani, secara efektif pelatihan ini mampu meningkatkan sikap dan motivasi para petani untuk lebih giat, dan secara psikomotor pelatihan ini telah memberikan peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam bidang kewirausahaan. Dampak pelatihan kewirausahaan kelompok tani dalam meningkatkan kemandirian, semenjak adanya program pelatihan kewirausahaan anggota kelompok tani semakin membudayakan kewirausahaan dalam berbagai bentuk kemadirian kelompok tani sangat terlihat sekali pada beberapa aspek, misalnya timbulnya kesadaran para kelompok tani untuk berwirausaha pada lahan yang luas bukan lagi menanam pada bagian pinggiran lahan melainkan sudah ditengah tengah lahan. Dampak secara langsung telah memberikan kontribusi dalam peningkatan kemandirian para anggota kelompok tani.