Resumen
Industri pengolahan merupakan sektor dengan kontribusi tertinggi terhadap PDRB di Kabupaten Tegal. Namun banyaknya industri yang direfleksikan dengan terjadinya proses industrialisasi tidak dapat menyerap tenaga kerja di pasar tenaga kerja. Pengangguran di Kabupaten Tegal menduduki peringkat tertinggi di Jawa Tengah dengan tingkat pengangguran yang didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun strategi perencanaan SDM pada SMK di Kabupaten Tegal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan alat Analytical Hierarchy Process (AHP). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber daya manusia; fasilitas; kelembagaan dan birokrasi; dan kemitraan. Hasil penelitian menggunakan AHP menunjukkan bahwa kriteria tenaga kependidikan merupakan aspek yang paling diprioritaskan. Kemudian aspek selanjutnya yang perlu diperhatikan atau menjadi prioritas adalah manajemen kurikulum yang inovatif, penempatan PKL siswa dan perlunya penyesuaikan kebutuhan industri dengan kompetensi keahlian. Berdasarkan prioritas tersebut, dalam upaya perencanaan Sumber Daya Manusia pada SMK di Kabupaten Tegal perlu adanya perbaikan tenaga pendidik, inovasi kurikulum yang relevan dengan dunia usaha dan industri agar lulusan yang ada menjadi lulusan yang berkompeten dan berdaya saing.The manufacturing is the sector with the highest contribution to GRDP in Tegal regency. However, the number of industries reflected in the industrialization process cannot absorb labor in the labor market. Unemployment in Tegal regency is ranked highest in Central Java with unemployment rates dominated by graduates of Vocational High School (SMK). Therefore, the purpose of this research is to formulate the strategy of human resource planning at SMK in Kabupaten Tegal. The method used in this research is a qualitative descriptive method with the Analytical Hierarchy Process (AHP) tool. The variables used in this study are human resources; amenities; institutions and bureaucracy; and partnerships. The results of the study using AHP indicate that the criteria of education personnel are the most priority aspects. Then the next aspects that need to be considered or become a priority are the innovative curriculum management, student placement of PKL and the need to adjust the needs of industry with the competence of expertise. Based on these priorities, in the effort of human resource planning at SMK in Tegal regency need improvement of education, curriculum innovation relevant to the business world and industry so that existing graduates become competent and competitive graduates.