Resumen
Abstrak___________________________________________________________________Kabupaten Kendal merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki wilayah pesisir dengan luas 42km. Wilayah pesisir Kendal sangat potensial, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Masyarakat pesisir Kendal masih cenderung miskin dan sumber daya manusia rendah. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan adanya kesiapan dalam mewujudkan konsep baru Blue Economy. Blue economy adalah konsep baru dalam rangka pengembangan wilayah pesisir.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan program altenatif mana yang dapat diprioritaskan Kabupaten Kendal dalam upaya mewujudkan Blue Economy. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari hasil pengisian kuesioner oleh pihak dinas terkait dan para nelayan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kendal dan jurnal serta literatur yang berkaitan dengan penelitian. Metode analisis yang digunakan yaitu Analitical Hierarki Process (AHP) yang diolah menggunakan expert choice versi 9.0 dan Analisis Statistik Deskriptif.Kriteria urutan program yang diprioritaskan dalam upaya mewujudkan Blue Economy adalah kriteria pemberdayaan masyarakat, optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan, dan peningkatan hasil perikanan. Ketiga hal tersebut berkaitan dengan kesiapan untuk mewujudkan Blue Economy. Potensi-potensi yang ada di wilayah pesisir Kendal cukup banyak dilihat dari potensi wisata, perikanan dan kelautan, industri, perdagangan.Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, prioritas dari seluruh alternatif program adalah program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pegendalian sumber daya kelautan. Saran yang dapat disampaikan untuk upaya menghadapi Blue Economy adalah adanya pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir. Hal ini dilakukan agar masyarakat pesisir lebih mudah untuk diberdayakan melalui berbagai arahan dan penyuluhan terkait dengan pemanfaatan sumber daya kelautan serta pelatihan-pelatihan dalam pengolahan ikan. Abstract___________________________________________________________________Kendal is one of regencies in Central Java, which has a vast coastal area with 42km. Kendal potential coastal areas, but has not been used optimally. Kendal coastal communities still to be poor and low human resource. One way that can be done to overcome this is by the readiness in realizing a new concept Blue Economy. Blue economy is a new concept for the development of coastal areas.This study aims to determine which alternative programs that can be prioritized in efforts to achieve Kendal Blue Economy. The data used in this study are primary and secondary data. The primary data sourced from the results of the questionnaire by the relevant agencies and the fishermen. Secondary data for this study were obtained from the Central Statistics Agency (BPS) and the Central Java Province Kendal and journals and literature related to the research. The analytical method used is Analytical Hierarchy Process (AHP) which is processed using expert choice version 9.0 Descriptive Statistics and Analysis.Criteria are prioritized sequence of courses in an effort to realize the Blue Economy is the empowerment criteria, the optimization of the management and marketing of fishery production, and enhancement of fishery products. These three things are related to readiness to realize the Blue Economy. Potentials that exist in coastal areas Kendal seen quite a lot of potential for tourism, fishery, industry, trade.Based on the conclusions of this study, the priority of the whole program is an alternative program of community empowerment in supervision and controlled marine resources. Suggestions can be submitted to attemp to deal with the Blue Economy the presence of a gorup of economic development of coastal communities. This is done so that it is easier to coastal communities empowered through various referrals and counseling related to the use of marine resources as well as training in fish processing.