Resumen
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat akurasi prediksi kebangkrutan perusahaan farmasi di Indonesia dengan membandingkan model prediksi Altman Z-Score dengan Olhson dilihat dari aspek kinerja keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016. Pengujian hipotesis menggunakan alat analisis teknik uji beda independent sampel t-test. Hasil pengujian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua model dalam memprediksi potensi kebangkrutan. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua perusahaan yang diprediksi berpotensi mengalami kebangkrutan dengan menggunakan kedua model prediksi Altman dan Ohlson. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Indofarma, Tbk., (INAF) dan PT Merck Sharp Dohme Pharma, Tbk., (SCPI). Berdasarkan Model Altman, PT Indofarma, Tbk., (INAF) berpotensi bangkrut pada tahun 2013 dan 2015, dan PT Merck Sharp Dohme Pharma, Tbk., (SCPI) pada tahun 2013 dan 2014, serta pada PT Pyridam Farma Tbk., (PYFA) dalam kategori rawan bangkrut pada tahun 2013-2016. Berdasarkan Model Ohlson, PT Indofarma, Tbk., (INAF) berpotensi bangkrut pada tahun 2014 dan 2016, dan PT Merck Sharp Dohme Pharma, Tbk., (SCPI) pada tahun 2015 dan 2016.Kata Kunci: Perusahaan Farmasi, Kebangkrutan, Altman Z-Score, Ohlson