Redirigiendo al acceso original de articulo en 19 segundos...
ARTÍCULO
TITULO

Analisis Daya Saing Ekspor Sektor Unggulan di Jawa Tengah

Wiwit Santi Wahyuningsih    

Resumen

Penelitian ini mengidentifikasi industri unggulan di Jawa Tengah yang mempunyai daya saing. Penelitian ini menggunakan data PDRB Jawa Tengah dan PDB Tahun 2010-2015, Tabel Input Output Jawa Tengah Tahun 2013, serta data Ekspor-Impor Jawa Tengah Tahun 1997-2015. Penelitian ini mengunakan alat analisis Indeks Daya Penyebaran (IDP), Indeks Derajat Kepekaan (IDK) dan Revealed Comparative Advantage (RCA). Dari hasil IDP dan IDK terdapat 9 industri unggulan di Jawa Tengah yaitu industri pengolahan dan pengawetan ikan, industri minyak dan lemak, industri penggilingan padi, industri tepung terigu dan tepung lainnya, industri makanan ternak, industri pemintalan, industri tekstil, industri kayu dan bahan bangunan dari kayu, serta industri karet dan barang dari karet. Hanya ada 3 industri yang memiliki daya saing ekspor tinggi yaitu industri dengan IDP>1, IDK>1 dan RCA>1 yang meliputi industri pemintalan, industri tekstil, dan industri kayu dan bahan bangunan dari kayu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sektor industri yang dapat diandalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui ekspor dan memiliki daya saing ekspor yang sangat bagus serta memilki harga jual tinggi yaitu hanya industri pemintalan, industri tekstil, dan industri kayu dan bahan bangunan dari kayu. Maka dari itu sebaiknya kebijakan pemerintah lebih ditekankan pada sektor hulu dan sektor hilir dari industri-industri tersebut.This research identify the leading manufactures in central Java which have the export competitiveness. This study used data of Central Java?s Gross Domestic Regional Product (GDRP) and Gross National Product (GNP) on 2010-2015, Input Output Table on 2013, as well as export-import on 1997-2015. This research rely on Forward Linkage Index (FLI), Backward Linkage Index (BLI) and Revealed Comparative Advantage (RCA) analysis tools. There are 9 leading manufacturing industries conducted from the result. Those manufactures are processing and preserving fish industry, oils and fats industry, rice milling industry, wheat flour industry, live and fock feeds industry, knitting industry, textile industry, wood and products of wood industry, and rubber and products of rubber industry. Only 3 industries that have the high export competitiveness. These industries have Forward Linkage Index (FLI)>1, Backward Linkage Index (BLI) >1, and RCA>1 consisting knitting industry, textile industry, and wood and products of wood industry. From this study, it can be concluded that the reliable manufacturing sectors to boot the economy growth through exports, having a good export competitiveness as well as high selling prices are those 3 industries. Therefore the emphasize of goverment policy should be on the upstream and down stream sectors of these industries.

 Artículos similares

       
 
Aditia Setia Winartama, Acwin Hendra Saputra     Pág. 243 - 254
Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) dalam merencanakan sumber daya yang dibutuhkan termasuk rencana pengadaan barang dan jasa perlu membuat perhitungan analisis mengenai pengadaan tersebut dengan tool yang komprehensif. Penelitian ini bertujuan un... ver más

 
Susanti Lasmaria Purba, P. Eko Prasetyo     Pág. 260 - 267
Kota semarang salah satu penghasil batik yang berkualitas namun belum dikenal banyak masyarakat indonesia. Dampak kurangnya faktor produksi mengakibatkan daya saing Batik Semarang kurang berkembang atau kurang dikenal banyak masyarakat. Penelitian ini me... ver más

 
Shara Meilyanti Anartany, Deky Aji Suseno     Pág. 32 - 38
Aset daerah yang digunakan oleh pengguna barang, tidak semua dimanfaatkan dengan baik. Belum termanfaatkannya aset menunjukan bahwa masih perlu ada optimalisasi untuk memanfaatkan aset tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor... ver más

 
Ardita Dewi Yulianti     Pág. 268 - 275
Peraturan Menteri Keuangan  No. 111/PMK.07 mengatur tentang tata cara penerbitan obligasi daerah tetapi belum ada daerah yang menerbitkan termasuk Provinsi Jawa Tengah. Dilihat dari tingkat solvabilitas dan likuiditas, Provinsi Jawa Tengah sudah mem... ver más

 
Siti Salamah     Pág. 45 - 52
Fenomena penumpukan penyerapan anggaran pada bulan Desember yang menyebabkan ketidakmerataan penyerapan anggaran merupakan salah satu problematika yang dihadapi oleh Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor... ver más