Redirigiendo al acceso original de articulo en 19 segundos...
Inicio  /  Empowerment  /  Vol: 1 Núm: 2 Par: 0 (2012)  /  Artículo
ARTÍCULO
TITULO

PEMANFAATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DALAM PEMBELAJARAN PAUD SEATAP MARGALUYU KECAMATAN CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT DOI : 10.22460/empowerment.v1i2p92-104.620

Eka Sri Hendayani    

Resumen

Menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan di Indonesia dibagi ke dalam tiga jalur, yaitu: jalur pendidikan formal, jalur pendidikan non-formal, dan jalur pendidikan informal. Selama ini proses pembangunan manusia Indonesia melalui upaya-upaya pendidikan, lebih ditekankan pada pendidikan persekolahan atau pendidikan formal saja. Perhatian pemerintah dan masyarakat jarang sekali diarahkan kepada pendidikan non-formal yang sebenarnya memiliki nilai penting yang sama. Bahkan dalam beberapa konteks situasi bisa dipandang lebih penting dalam rangka pembangunan manusia Indonesia secara efektif, efisien, integratif, kreatif dan holistik. Hal ini senada dengan pemikiran Tilaar (1998:16) yang menyatakan bahwa jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah itu saling komplementer dalam sistem pendidikan nasional, sehingga perhatian yang sama dan adil harus diberikan kepada jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.Sebagai bagian dari Program Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir (0 tahun) sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Pasal 1 butir 14 UU No. 20 Tahun 2003).PAUD Seatap Margaluyu Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat adalah salah satu lembaga PAUD yang senantiasa konsisten memberikan layanan pendidikan pra-sekolah dasar bagi anak-anak di sekitar lokasi SDN Margaluyu di mana PAUD ini berada. Meskipun sarana dan prasarana sekolah yang belum maksimal dan optimal serta mencukupi, PAUD ini terus mengembangkan pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan anak didik.Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan terhadap hasil pembelajaran anak didik, penulis menemukan bahwa dengan keterbatasan Alat Permainan Edukatif (APE) terdapat kekurangan dalam hasil pembelajaran baik secara kognitif, afektif, konatif maupun psikomotorik. Untuk itulah sangat diperlukan pemanfaatan APE secara optimal dan maksimal dalam rangkan pembelajaran yang lebih berhasil guna.

 Artículos similares

       
 
Jaelan Usman,Muhammad Rusydi,Mahnoor Farooq    
This study aims to explore the implementation of social assistance programs in improving the welfare of the poor affected by Covid-19 in Maros Regency. This is based on the consideration that the Family Hope Program is a conditional social assistance pro... ver más

 
Dian Eka Rahmawati,Cahya Wulan Wulan     Pág. 162 - 182
ABSTRACTThe government?s limited resources in dealing with the Covid-19 pandemic require civil society organizations (CSOs). Since the first outbreak of Covid-19, Muhammadiyah has become one of the CSOs active in handling Covid-19 in Indonesia. Muhammadi... ver más

 
Ira Pebrianti Syamhadi, Nelly Martini     Pág. 612 - 620
This research aims to know, analyse, and explain:  The extent of the relationship between education level and training on competency of participants graduates.  Partial influence between the level of education and training on the competence of ... ver más

 
Nuryanti Mustari,Rudi Hardi,Amir Muhiddin     Pág. 91 - 106
Implementing the zoning system in the 2019/2020 school year imposed by the Makassar city government through the Education Office caused various problems. This study's specific purpose is (1) To examine the characteristics of the New Student Acceptance pr... ver más

 
Irwan Boinauw,Rahmawati Hussein     Pág. 53 - 71
It has been nineteen (19) years of special autonomy imposed in the land of Papua. But the problem of education in Papua and West Papua is not something new to hear. Papua and West Papua still rank 31 out of 34 provinces in Indonesia. Policies to improve ... ver más