Resumen
Keterampilan berbicara selalu dibutuhkan sebagai sarana untuk berkomunikasi. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kemampuan berkomunikasi pada anak usia 5-6 tahun masih dalam taraf rendah, sehingga masih banyak kosakata yang harus dikuasai untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Peningkatan kemampuan komunikasi pada anak tersebut dapat dilakukan melalui metode bermain peran yang terdiri dari dua jenis yaitu metode bermain peran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis proses perencanaan, penyelenggaraan serta evaluasi pembelajaran dengan metode bermain peran dalam upaya menumbuhkembangkan keterampilan berbicara Bahasa Indonesia pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif naturalistic. Kajian data pada penelitian ini didapat dari hasil pengamatan langsung kegiatan belajar mengajar, dan dari hasil wawancara dengan guru-guru. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa tingkat keterampilan berbicara bahasa Indonesia anak dengan metode bermain peran lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat keterampilan berbicara anak dengan metode ceramah.