Resumen
Masalah pokok berfokus pada bagaimana strategi pembelajaran keaksaraan tingkat lanjutan, melalui vokasional skill menjahit. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran pendidikan keaksaraan tingkat lanjutan melalui vocational skills menjahit yang dilakukan oleh PKBM Ash-Shoddiq di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang. 2) Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran pendidikan keaksaraan tingkat lanjutan yang dilakukan PKBM Ash-Shoddiq di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang. 3) Untuk mendeskripsikan hasil yang diperoleh setelah dilaksanakan proses pembelajaran pendidikan keaksaraan tingkat lanjutan melalui vocational skills menjahit oleh PKBM Ash-shoddiq di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang. Landasan teoritis yang mendasari penelitian ini adalah Peranan Pendidikan Nonformal dalam Pendidikan Nasional, Strategi Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan, dan Konsep Vokasional Skill. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga belajar keaksaraan pasca tingkat dasar yang berjumlah 8 orang, pengelola program berjumlah 1 orang, tutor berjumlah 1 orang, sehingga populasi berjumlah 10 orang. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian strategi pembelajaran dimulai dari tahapan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi dan hasil pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi literatur, catatan lapangan dan format penilaian disertai dengan soal-soal evaluasi sumatif keaksaraan tingkat lanjutan melalui vokasional skill menjahit. Berdasarkan data dan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa strategi pembelajaran keaksaraan tingkat lanjutan (pasca tingkat dasar) melalui vokasional skill menjahit menjadi salah satu pendekatan yang tepat dalam proses pembelajaran keaksaraan. Permasalahan dalam belajar yang dirasakan oleh warga belajar, terutama berkaitan dengan psikologisnya seperti rasa jenuh, bosan dan susah mengingat dapat teratasi dengan menggunakan pendekatan vokasional skill menjahit. Selain itu warga belajar memiliki dua kemampuan, yakni kemampuan keaksaraan (membaca, menulis, berhitung) dan keterampilan dasar menjahit