Redirigiendo al acceso original de articulo en 18 segundos...
ARTÍCULO
TITULO

The Determinants of Inclusive Economic Growth in Yogyakarta

Ibnu Hidayat    
Sri Mulatsih    
Wiwiek Rindayati    

Resumen

Abstract: Inclusive economic growth is related to how economic growth achieved can reduce poverty, income inequality, and unemployment. The purpose of this study is to analyze factors that influence inclusive economic growth in Yogyakarta. This study used panel data from 2011 to 2017. Estimation of the model (simultaneous equations) used the Two-Stage Least Square (2SLS) method. The result of the analysis showed that Factors that have a positive impact on inclusive economic growth are household consumption, exports of service/goods, foreign investment, domestic investment, per capita income, and average length of year of study. Whereas the negative influence is the level of open unemployment and imports of service/goods. An increase in household consumption by 2% willincrease gross regional domestic product by 1.5%, decrease the open unemployment rate by 3.0%, decrease poverty by 10.7%, and decrease income inequality by 5.5%.Keywords: inclusive economic growth. simultaneous equations. 2SLS Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif di YogyakartaAbstrak: Pertumbuhan ekonomi dikatakan inklusif jika memberi manfaat bagi masyarakat bawah seperti dapat mengurangi kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan pengangguran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi inklusif di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data panel dari tahun 2011 hingga tahun 2017. Estimasi model (persamaan simultan) menggunakan metode Two Stage Least Square (2SLS). Analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif adalah konsumsi rumah tangga, ekspor barang/jasa, investasi asing, investasi domestik, pendapatan perkapita, dan rata-rata lama sekolah. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah tingkat pengangguran terbuka dan impor barang/jasa. Peningkatan konsumsi rumah tangga sebesar 2% akan meningkatkan produk domestik regional bruto sebesar 1.5%, menurunkan tingkat pengangguran terbuka sebesar 3.0%, menurunkan kemiskinan sebesar 10.7% dan menurunkan ketimpangan pendapatan sebesar 5.5%.Kata kunci: pertumbuhan ekonomi inklusif. persamaan simultan. 2SLS

 Artículos similares

       
 
Sani Alim Irhamna     Pág. 320 - 327
Penelitian ini mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari adanya pengembangan objek wisata terhadap kondisi perekonomian masyarakat sekitar. Penelitian ini dilakukan di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini dilakukan karena... ver más

 
Siti Khomsatun     Pág. 283 - 305
Pelaksanaan program raskin di lapangan menunjukkan bahwa pendistribusian raskin masih belum sesuai ketentuan. Menurut data BPS disebutkan bahwa pada tahun 2014 rata-rata jumlah raskin yang diterima oleh 20 persen rumah tangga dengan pengeluaran terendah ... ver más

 
Rifky Yudi Setiawan, Karsinah Karsinah     Pág. 460 - 473
Sejak dikeluarkannya UU Bank Indonesia yang baru tahun 1999, Bank Indonesia telah diberi amanah sebagai otoritas moneter ganda yang dapat menjalankan kebijakan moneter konvensional maupun syariah. Sejak saat itu perbankan dan keuangan syariah berkembang ... ver más

 
Dani Rahman Hakim, Agus Wahyudin, Partono Thomas     Pág. 154 - 167
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis pengaruh Prestasi Belajar dan Aktivitas Berorganisasi terhadap Daya Saing mahasiswa. 2) Menganalisis peran Soft Skill sebagai variabel intervening yang memediasi pengaruh tidak langsung Prestasi Belajar dan... ver más

 
Baiq Diyah Rumingsih, Etty Soesilowati, Joko Widodo     Pág. 193 - 205
Sebagai remaja, siswa SMA di kota besar mudah untuk berperilaku konsumtif. Mereka ingin diakui eksisitensinya oleh lingkungannya dengan berusaha menjadi bagian dari lingkungan tersebut. Fenomena tersebut menjadi lebih menarik lagi apabila dicermati bahwa... ver más